Apabila berbicara mengenai Legend Series, tentunya gw akan selalu diingatkan dengan ending kisahnya yang menyayat hati, kenapa nggak coba? Dari sekian banyak novel dan series, kayaknya Legend series (yang sebelumnya ditutup dengan champion) menempati jajaran novel dengan ending yang menyedihkan dan terkesan menggantung. Tapi bukan berarti endingnya jelek ya. Nggak sama sekali, justru gw salut dengan kisah penutup yang ditulis oleh marie lu ini, membuat kita selalu teringat dan bertanya-tanya, apakah yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi tidak sedikit juga fans yang terpuaskan dengan berakhirnya series ini. Banyak fans (termasuk gw) yang ga bisa move on, dan masih ingin kisah ini dilanjutkan. Masih ingin Bersama Day dan June. Alhamdulillah yah doa kita semua dikabulkan.
Pada awalnya, Marie Lu hanya menulis Novella atau kisah pendek mengenai Day dan June yang berjudul Life After Legend. Novella ini pun tidak diterbitkan secara meluas, melainkan hanya sebatas Bonus Pre Order untuk novel Warcross, walau alhamdulillah ya, beberapa tahun kemudian novella ini terangkum juga dalam Novel Warcross edisi baru (warna biru) yang membuat saya bela-belain belinya walau mahal dan udah punya yang versi putih, hanya karena ingin baca kelanjutan kisah Day dan June.
Tapi lagi-lagi gw pribadi tidak terpuaskan, Life After Legend pun masih tetap mengantung,,, uhmmm…. Walau pada akhirnya Marie Lu kembali merilis Novel sepanjang 5 halaman sebagai bonus Pre Order Novel Wildcard yang tentunya hanya bisa di dapatkan di US. Sedih ya, kan penasaran.
Kemudian, suatu hari, Marie Lu membuat gempar para pembaca, ketika ia mengumumkan akan merilis satu lagi novel Legend Series, sebuah kisah penutup yang menjadikan Legend tetralogi. Kisah ini berjudul Rebel, yang menunjuk Eden Wing sebagai salah satu tokoh utama.
Gila… pas baca berita ini gw senang bukan kepalang, gapapa deh kalau ga fokus Day sama June, gapapa… gw tetap penasaran, dan pengen tau juga kisah eden gimana. Gw excited banget! Makanya pas akhirnya novel ini rilis, gw langsung beli dan baca…..
Sinopsis
Respect the Legend. Idolize the Prodigy. Celebrate the Champion. But never underestimate the Rebel.
Eden Wing telah hidup dalam bayang-bayang saudaranya selama bertahun-tahun. Meskipun ia adalah siswa top di akademinya di Ross City, Antartika, serta seorang penemu yang brilian, namun kebanyakan orang mengenalnya hanya sebagai adik laki-laki Daniel Wing.
Satu dekade yang lalu, Daniel dikenal sebagai Day, bocah lelaki dari jalanan yang memimpin revolusi yang menyelamatkan Republik Amerika. Tapi Day bukan lagi pemuda yang sama yang pernah menjadi pahlawan nasional. Saat ini ia lebih suka bersembunyi dari dunia dan meninggalkan masa lalunya. Yang penting baginya sekarang adalah menjaga Eden tetap aman ― bahkan jika itu juga berarti melepaskan June, cinta besar kehidupan Daniel.
Disaat keduanya berjuang untuk menerima perubahan diri mereka setelah kejadian kelam di Republik, jarak yang tumbuh di antara mereka menjadi sebuah konflik baru. Eden mendapati dirinya begitu tertarik ke sisi gelap Ross City, bahkan saudara lelakinya yang legendaris pun tidak dapat menyelamatkannya dari hal tersebut. Setidaknya ia tidak mampu apabila sendirian.
Review
Membaca Rebel seakan mengulik emosi-emosi yang ada di diri gw, pasca menamatkan kisah champion, apalagi gw sengaja membaca ulang seluruh series legend sampai novella nya sebelum memulai membaca Rebel. Jadi kebayang masih hot-hot nya lah.
Belum apa-apa gw sudah dibuat gemas oleh kondisi kakak adik Eden dan Daniel ini (oke sekarang biasakan memanggil Day sebagai Daniel ya). Gimana enggak coba, keduanya dari yang semula luar biasa dekat jadi tertutup antara satu sama lain. Eden merasa enggan menceritakan bagaimana ia tidak dianggap oleh orang lain sebagai dirinya sendiri, bagaimana ia bahkan tidak punya teman dan menerima bullyan dari orang lain, bagaimana masa lalu begitu menghantui mimpi-mimpinya hingga Eden enggan untuk tertidur lebih lama.
“But most people don’t know me like this. Instead, they’ll say : this is Eden Bataar Wing, Daniel’s younger brother”
Sementara Daniel juga menolak menyulitkan Eden dengan betapa ia selalu dihantui oleh ingatan ketika ibu dan kakaknya dibunuh, ketika ia harus berjuang hidup sebagai kriminal di republik, bagaimana ia kerap bermimpi buruk. Belum lagi, penyakit yang diakibatkan oleh republik membuat ingatannya hilang secara temporary, Daniel kesulitan untuk mengingat beberapa hal yang baru saja terjadi.
“Sometimes things don’t happen for a reason”
Keinginan menjaga satu sama lain, membuat Daniel begitu protective terhadap Eden, namun ini justru membuat Eden ingin memberontak. Walau dibalik itu semua, Eden juga begitu ingin menjaga sang kakak dan selalu cemas terhadap pekerjaannya sebagai AIS, badan intelejen antartika. Ia cemas, dimana setiap hari sang kakak selalu bertarung dengan nyawa dan menyimpan berjuta rahasianya seorang diri.
“It’s my protection of him that seems to have pushed him away”
Kalau membaca sedikit pemaparan gw ini, kisah rebel ini jelas seperti kisah brotherhood biasa ya? Yah kalian tidak sepenuhnya salah, namun bukan marie lu apabila hanya menuliskan kisah biasa, melalui Rebel kita akan diajak untuk mengikuti konflik politik yang ada di antartika, dimana sebelumnya kita hanya mengetahui kisah ini sekilas saja ya.
Namun, jujur jika dibandingkan dengan buku pendahulunya.. Menurut gw rebel menempati peringkat terbawah dari segi isu, plot dan konflik. Yah lebih karena legend – prodigy – champion sih, karena trilogy sebelumnya ini memang sebagus itu.
Tapi, entah kenapa gw tetap suka novel ini, karena lagi-lagi marie lu membuka mata gw tentang isu social, kemanusian dan politik, disini kita bisa melihat, mau bagaimana pun, menciptakan sebuah “keadilan” itu sulit. Karena, pasti akan ada pihak yg ga puas.. Dan dari isu inilah marie lu menciptakan sebuah kisah.. Tentang eden…
Kenapa eden? Yah ternyata.. Ada hal menarik dari sisi seorang eden.. deng deng deng deng……
“Your past is always a part of you”
Wah gila.. membaca rebel seolah membuat gw membaca kisah nyata, Ini tuh kayak real banget, gw suka perbedaan cara pandang dan cara menghadapi trauma yang diangkat di novel ini.. Gw suka banget brotherhood nya day dan eden.. bagaimana mereka berusaha saling menjaga dengan caranya masing-masing, walau bikin kesel yang baca juga sih hihihihihi.
Walaupun fokus utama kisah ini ada pada eden, namun POV Daniel juga masih ada kok, jadi kita masih bisa melepas rindu pada sosok kesayangan ini, Walau agak disayangkan ga ada pov June disini. Walau ga ada POV June, tapi bocoran untuk kalian, sosok June masih ada kok….. walau tidak sebanyak eden hehehe…
Selain Eden, Day dan June, kita masih menjumpai beberapa tokoh lama yang ada di trilogy legend kemarin, dan tentunya kita juga akan berkenalan dengan tokoh-tokoh baru di Ross City.
Apabila gw ditanya, lo puas ga sama kisah rebel dan bagaimana Legend series yang semula hanya trilogy kemudian tiba-tiba berubah menjadi tetralogi? Maka gw akan jawab…. PUAS.
Gw sangat berterima kasih pada marie lu, karena Rebel telah menjadi kisah penutup dan juga menjadi pelipur rindu dari akhir kisah di champion..
“I’ve looked over my shoulder for a decade. I wondering what it was that missing in my life. Turns out, all this time, it was you”
InsyaAllah kali ini aku ikhlas
Selamat tinggal Day.. June.. Eden.. Terima kasih telah menjadi sosok yang gw sayangi beberapa tahun ini.. Dan selamanya…